Memasuki kuartal IV-2025, pihak Kementerian Keuangan dan Bappenas menyampaikan bahwa aktivitas perekonomian dalam negeri masih terjaga meski tekanan global belum mereda.
Laju ekonomi Indonesia berada di kisaran lima persen sepanjang tahun, didukung konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
“Daya beli masyarakat tetap kuat, dan itu menunjukkan resiliensi ekonomi kita,” terang Kepala Bappenas Arif Budiman, Senin (10/11).
Pemerintah meminta sinergi pusat-daerah agar stimulus ekonomi segera terserap.
“Belanja daerah harus disalurkan lebih merata sepanjang tahun,” jelas Purbaya.
Dari sisi eksternal, harga komoditas utama seperti batu bara, CPO, dan nikel mengalami tekanan akibat penyesuaian permintaan dunia.
Namun, neraca perdagangan Indonesia tetap surplus tipis.
Sektor industri dan UMKM menyesuaikan strategi untuk memperluas akses konsumen.
Sistem pembayaran non-tunai menjadi pendorong ekonomi baru.
Bank Indonesia tetap menjaga stabilitas nilai tukar dan suku bunga.
Inflasi masih di bawah 3 %, sementara rupiah relatif stabil sepanjang November.
Kendati risiko eksternal belum hilang, pemerintah tetap optimistis.
Fokus kebijakan tahun depan adalah meningkatkan investasi berkelanjutan.
Dengan kerja sama lintas sektor, target pertumbuhan lima persen bisa dipertahankan.